Bakers Delight: Sejarah Roti dan Kue yang Lebih Manis dari Mantan
Awal Mula, Sebelum Adonan Mengembang
Sebelum oven jadi sahabat setia para ibu rumah tangga dan para jomblo yang hobi baking untuk menghibur hati yang patah, ada sebuah cerita menarik di balik brand yang satu ini: Bakers Delight. Kalau kamu pikir ini cuma toko roti biasa yang jualan croissant dan roti sobek isi keju, kamu salah besar. Ini lebih dari sekadar roti—ini sejarah (history) yang mengembang seperti adonan yang kelamaan ditinggal tidur.
Bakers Delight lahir di Australia tahun 1980, lebih tua dari beberapa seleb TikTok yang sekarang viral karena joget-joget. Para pendirinya, Roger dan Lesley Gillespie, memulai bisnis ini dengan toko kecil di Hawthorn, Melbourne. Misi mereka sederhana: membuat roti segar setiap hari yang bisa bikin orang bilang “ini enak banget, serius!”
Siapa sangka, dari toko kecil itu, sekarang Bakers Delight punya lebih dari 700 cabang di Australia, Selandia Baru, dan bahkan sampai Kanada. Ya, roti mereka ternyata bisa lintas benua. Kayak cinta yang tidak mengenal jarak—kalau itu nyata, tentu saja.
Roti-Roti Hits yang Bikin Ngiler
Ngomongin produk, Bakers Delight bukan sekadar jualan roti tawar yang kalau jatuh ke lantai bisa langsung jadi piring terbang buat nyamuk. Mereka punya berbagai varian roti dan pastry yang, kalau dibayangkan saja, sudah bikin perut berbunyi.
Mulai dari Cheese & Bacon Roll yang cocok buat sarapan anak kos sampai Cinnamon Log yang manisnya bisa menyaingi chat dari gebetan baru. Dan jangan lupakan roti klasik seperti Hi-Fibre Lo-GI Loaf, yang selain sehat juga bisa bikin kamu merasa sedikit lebih baik setelah makan lima potong roti isi coklat.
Yang menarik, mereka tetap mempertahankan sistem baking harian. Jadi enggak ada tuh istilah “roti kemarin” di toko mereka. Semua serba fresh, seperti mantan yang baru jadian lagi dan upload story bahagia. Tapi tenang, ini yang benar-benar menyenangkan!
Bakers Delight di Indonesia? Mungkin Suatu Hari
Sayangnya, sampai sekarang Bakers Delight belum membuka cabang resmi di Indonesia. Padahal kita ini pasar potensial: doyan makan, doyan roti, dan https://www.thegardenbarkos.com/ doyan selfie sama makanan. Bayangkan kalau mereka buka di Jakarta, Bandung, atau Jogja—bisa-bisa roti mereka jadi selebgram juga.
Tapi ya, siapa tahu. History mereka menunjukkan ekspansi itu mungkin. Kalau mereka bisa menaklukkan Kanada yang penuh salju, mestinya bisa dong menaklukkan kita yang penuh semangat (dan kadang drama).
Roti dan History: Dua Hal yang Tak Terpisahkan
Bakers Delight bukan cuma soal makanan. Ini soal bagaimana sejarah (history) bisa dibentuk dari passion dan sejumput tepung terigu. Dulu mereka cuma toko kecil, sekarang jadi raksasa bakery yang dikenal banyak orang. Kayak kamu waktu dulu cuma suka baking buat iseng, sekarang sudah bisa jualan donat online, kan?
Jadi, kalau ada yang bilang “buat apa ngerti sejarah roti?”, bilang saja: karena setiap gigitan itu mengandung cerita. Kadang cerita sukses, kadang cerita cinta, kadang cerita diet gagal karena kebanyakan ngemil cinnamon scroll.